• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

KIBLAT, KA'BAH ATAU JIHATNYA

 on Friday, 17 June 2016  

      Tidaklah ada perbedaan paham diantara kaum muslimin, bahwa menghadap kiblat itu wajib untuk sah sholat, hanya perbedaan paham tentang apakah yang wajib dihadap itu. Ka'bah itu betul ('ain Ka'bah) ataukah cukup menghadap jihat(Jurusan) ka'bah? Dalam hal ini ada dua pemahaman
  1. Menurut paham mazhab Syafi'i dan orang orang yang sepaham dengan mereka berpendapat, bagi orang yang melihat Ka'bah wajib menghadap ka'bah itu sungguh sungguh tetapi orang yang jauh dari ka'bah wajib atasnya menyengaja menghadap 'ain Ka'bah walaupun pada hakekatnya ia hanya menghadap jigat (Jurusan Ka'bah)
  2. Golongan kedua mahzab Hanafi dan orang orang yang sepaham dengan pendapat mereka,  mengemukakan bagi orang yang melihat Ka'bah dan mungkin menghadap 'ain Ka'bah wajib menghadap ka'bah itu sungguh sungguh, tetapi bagi orang yang jauh cukuplah menghadap jihat(jurusan) Ka'bah itu saja.
Masing masing golongan tersebut mengambil alasan dari Quran Al Baqarah 144.

PENJELASAN:
Cara menghadap kiblat sebagai berikut dibawah ini:
  1. Orang yang berada di Makkah dan mungkin bahinya untuk menghadap Ka'bah. Maka wajib atasnya menghadap Ka'bah sungguh sungguh
  2. Orang yang berada di lingkungan masjid Nabi di Madinah, wajib atasnya menurut mihrab masjid itu, sebab mihrab masjid itu ditentukan oleh wahyu, dengan sendirinya tepat menghadap ka'bah.
  3. Orang yang jauh dari Ka'bah sah baginya menghadap jihat Ka'bah 


Alasannya sebagai berikut:

a. Menurut arti yang terkandung pada surat Al Baqarah 144

b. Hadist Ibnu Umar:
     Dari Ibnu Umar berkata, ketika orang banyak sedang sholat Subuh di masjid Quba, tiba tiba datang seseorang kepada mereka, kemudian berkata: sesungguhnya telah diturunkan kepada Nabi s.a.w pada malam ini Quran dan beliau disuruh menghadap kiblat, maka hendaklah kamu menghadap kapadanya, ketika itu mereka menghadap ke Syam(Kiblat Lama). Lantas mereka berputar menghadap Ka'bah. Riwayat sepakat Ahli Hadist
     Perbuatan tersebut tidak dibantah oleh Rosulullah s.a.w. Dipaham dari hadist tersebut bahwa mereka berputar dalam keadaan sholat dengan tidak mengadakan penyelidikan lebih dahulu, berarti bolehnya menghadap jihat Ka'bah, karena menghadap Ka'bah sungguh sungguh tentunya tidak bisa, apabila tidak dengan perhitungan secara ilmu ukur.

c. Karena menghadap jihat itulah yang mungkin bahinya dan dengan kemungkinan itulah terletak hukum wajib atas seorang Mukallaf.

d. Mereka mengakui sah sholat orang orang yang tersebut dibawah ini:
  • Sholat orang yang saf(barisannya) panjang berlipat ganda dari lintang Ka'bah.
  • Sholat orang yang diatas bukit menghadap kebawah lapangan atas Ka'bah
  • Sholat orang diatas tanah yang rendah menghadap kebawah dari Ka'bah, semua sholat tersebut mereka akui sahnya.


Boleh tidaknya menghadap kiblat dalam beberapa keadaan:

1. Ketika sangat takut, sehingga tak dapat tetap menghadap ke kiblat umpama dalam peperangan. Akan datang keterangan penjelasan sholat prajurit sewaktu peperangan, atau takut dari binatang buas, takut api, takut bencana dan lain lain.

Firman Allah s.w.t:
"JIKA KAMU TAKUT, MAKA BOLEHLAH KAMU SHOLAT BERJALAN KAKI, ATAU BERKENDARAAN" Al Baqarah 239
     Menurut tafsir Ibnu 'Umar, yang dimaksud dengan berjalan kaki atau berkendaraan dalam ayat adalah menghadap ke kiblat atau tidak menghadap kiblat. Riwayat Bukhari

2. Orang yang dalam perjalanan diatas kendaraan, apabila sholat sunnah diatas kendaraannya itu, boleh menghadap ke arah tujuannya, hanya diwajibkan menghadap kiblat pada waktu takbiratul ikhram.

Sabda Rosulullah s.a.w:
"Dari Jabir, Rosulullah s.a.w sholat diatas kendaraan menurut arah kendaraannya, maka apabila beliau hendak sholat fardhu, beliau turun dari kendaraan, lantas beliau menghadap ke kiblat"  Riwayat Bukhari.

"Adalah Rasulullah s.a.w apabila hendak sholat sunnah diatas kendaraan, beliau menghadap ke kiblat kemudian takbiralul ikhram kemudian beliau sholat menghadap ke tujuan arah kendaraan beliau" Riwayat Abu Daud

3.Bila kiblat tidak dapat diketahui.

Sabda Rosulullah s.a.w:
"Dari 'Amir bin Rabi'ah: adalah kami bersama sama Rosulullah s.a.w pada malam gelap gulita, kami tidak mengetahui dimana kiblat. Kami sholat menurut pendapat masing masing. Setelah itu waktu subuh kami beritahukan hal yang demikian kepada Rosulullah s.a.w maka ketika itu turunlah ayat {KEMANA SAJA KAMU MENGHADAP MAKA DISITULAH ARAH YANG DISUKAI ALLAH}."  Riwayat Ahmad dan Tirmidzi

"Dari Mu'az: Kami telah sholat bersama Rosulullas s.a.w. dalam suatu perjalanan ketika hari gelap karena mega, dengan tidak menghadap kiblat, maka tatkala sudah selesai sholat dan sudah memberi salam, matahari keluar dari balik mega, kami berkata kepada Rasulullah s.a.w: Kami sholat tidak menghadap kiblat. Beliau menjawab: Sholat kamu sudah dinaikkan ke hadhrat Allah Adza Wajalla dengan hakNya" Riwayat Thabrani.

KIBLAT, KA'BAH ATAU JIHATNYA 4.5 5 AmBuDik Friday, 17 June 2016       Tidaklah ada perbedaan paham diantara kaum muslimin, bahwa menghadap kiblat itu wajib untuk sah sholat, hanya perbedaan paham tentang...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
J-Theme