SYARAT – SYARAT SAH SHOLAT
1. Suci
dari Hadast Besar dan Hadast kecil
dari Hadast Besar dan Hadast kecil
Hadast besar : Orang junub, kotoran, nifas, baru melahirkan,
bersucinya dengan mandi
bersucinya dengan mandi
Hadast Kecil : Orang tidak dalam air sholat(Berwudhu)
Sabda Rosulullah s.a.w:
”Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu apabila dia berhadast
sehingga ia berwudhu” Riwayat Bukhari dan Muslim
”Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu apabila dia berhadast
sehingga ia berwudhu” Riwayat Bukhari dan Muslim
Firman Allah s.w.t:
“JIKA KAMU JUNUB, MAKA HENDAKLAH KAMU BERSUCI” Al Maidah 6
“JIKA KAMU JUNUB, MAKA HENDAKLAH KAMU BERSUCI” Al Maidah 6
2.
Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis
Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis
Firman Allah s.w.t:
“DAN BERSIHKANLAH PAKAIANMU” Al Mudattsir 4.
“DAN BERSIHKANLAH PAKAIANMU” Al Mudattsir 4.
Sabda Rosulullah s.a.w:
“Ketika ‘Arabi kencing didalam masjid, Rosulullah Berkata: Tuangi olehmu
kencing itu dengan setimba air”. Riwayat Bukhari dan Muslim
“Ketika ‘Arabi kencing didalam masjid, Rosulullah Berkata: Tuangi olehmu
kencing itu dengan setimba air”. Riwayat Bukhari dan Muslim
Diberi keringanan untuk dibawa sholat sedikit najis atau
yang sukar untuk memeliharanya seperti nanah, bisul dan darah berkhitan dan
darah berpantik yang ada di tempatnya.
yang sukar untuk memeliharanya seperti nanah, bisul dan darah berkhitan dan
darah berpantik yang ada di tempatnya.
3.
Menutupi Aurat
Menutupi Aurat
Aurat ditutup dengan suatu yang menghalangi kelihatannya
warna kulit. Aurat laki laki antara pusar dengan lutut. Aurat perempuan
sekalian badannya kecuali muka dan dua telapak tangan.
warna kulit. Aurat laki laki antara pusar dengan lutut. Aurat perempuan
sekalian badannya kecuali muka dan dua telapak tangan.
Firman Allah s.w.t :
“HAI ANAK ADAM, AMBILLAH(Pakailah) PERHIASANMU KETIKA HENDAK SHOLAT DI
MASJID” Al A’raf 31
“HAI ANAK ADAM, AMBILLAH(Pakailah) PERHIASANMU KETIKA HENDAK SHOLAT DI
MASJID” Al A’raf 31
Berkata Ibnu Abbas: Yang dimaksud perhiasan dalam ayat ini
adalah pakaian untuk sholat.
adalah pakaian untuk sholat.
“KATAKANLAH KEPADA PEREMPUAN PEREMPUAN BERIMAN, SUPAYA MEREKA
MEMEJAMKAN MATA MEREKA DARI YANG TIDAK HALAL, DAN HENDAKLAH MEREKA MENJAGA
KEHORMATAN MEREKA, DAN JANGANLAH MEREKA MEMPERLIHATKAN PERHIASAN MEREKA, SELAIN
DARIPADA YANG BIASA NYATA KELIHATAN(SUKAR MENUTUPINYA) DAN HENDAKLAH MEREKA
TUTUPKAN KERUDUNG KE KUDUK DAN KEDADA MEREKA DAN JANGANLAH MEREKA
MEMPERLIHATKAN PERHIASAN MEREKA KECUALI KEPADA SUAMI MEREKE, BAPAK MEREKA,
MERTUA MEREKA, ANAK MEREKA, ANAK SAUDARA MEREKA, SAUDARA MEREKA, ANAK SAUDARA
MEREKA YANG LAKI LAKI ATAU PEREMPUAN, PEREMPUAN ATAU HANBA MEREKA ATAU ORANG
YANG MENGIKUTINYA, DIANTARA LAKI LAKI YANG TIDAK MEMILIKI SYAHWAT KEPADA
PEREMPUAN, DAN KEPADA KANAK KANAK YANG BELUM BERNAFSU MELIHAT AURAT
PEREMPUAN”. An Nur 31
Sabda Rosulullah s.a.w:
“Dari Aisyah: Bahwa nabi s.a.w berkata: Allah tidak menerima sholat
berempuan yang telah baligh melainkan dengan berkerudung.” Riwayat Lima
Ahli Hadist selain dari Nasai.
“Dari Aisyah: Bahwa nabi s.a.w berkata: Allah tidak menerima sholat
berempuan yang telah baligh melainkan dengan berkerudung.” Riwayat Lima
Ahli Hadist selain dari Nasai.
“Dari Ummu Salamah, sesungguhnya ia telah bertanya kepada
Nabi s.a.w : Bolehkah perempuan sholat dengan hanya memakai baju kurung dan
kerudung saja, tidak memakai kain? Nabi s.a.w menjawab: Boleh, kalau baju
kurung itu panjang sampai menutupi dua tumitnya” Riwayat Abu Daud.
Nabi s.a.w : Bolehkah perempuan sholat dengan hanya memakai baju kurung dan
kerudung saja, tidak memakai kain? Nabi s.a.w menjawab: Boleh, kalau baju
kurung itu panjang sampai menutupi dua tumitnya” Riwayat Abu Daud.
4.
Mengetahui adanya waktu sholat.
Mengetahui adanya waktu sholat.
Diantara syarat sah sholat mengetahui, bahwa waktu sholat
sudah ada. Keterangannya telah disebutkan pada bab yang menerangkan waktu
sholat.
sudah ada. Keterangannya telah disebutkan pada bab yang menerangkan waktu
sholat.
5.
Menghadap Ke Kiblat.
Menghadap Ke Kiblat.
Selama dalam sholat wajib menghadap kiblat. Kalau sholat
berdiri atau duduk menghadapkan dada. Kalau dholat berbaring, menghadapkan dada
dan muka, Kalau sholat menelentang, hendaklah dua telapak kakinya dan mukanya
menghadap kiblat jika memungkinkan, kepala diangkat dengan bantal atau sesuatu
yang lain.
berdiri atau duduk menghadapkan dada. Kalau dholat berbaring, menghadapkan dada
dan muka, Kalau sholat menelentang, hendaklah dua telapak kakinya dan mukanya
menghadap kiblat jika memungkinkan, kepala diangkat dengan bantal atau sesuatu
yang lain.
Firman Allah s.w.t:
“MAKA HENDAKLAH ENGKAU HADAPKAN MUKAMU KE ARA MASJIDIL HARAM,
DIMANA SAJA KAMU BERADA” Al Baqarah 144
“MAKA HENDAKLAH ENGKAU HADAPKAN MUKAMU KE ARA MASJIDIL HARAM,
DIMANA SAJA KAMU BERADA” Al Baqarah 144
Sabda Rosulullah s.a.w:
“Berkata Nabi s.a.w kepada Khallad bin Rafi’: Apabila engkau hendak
sholat, sempurnakanlah wudhmu kemudian menghadaplah ke kiblat.” Riwayat
Muslim
“Berkata Nabi s.a.w kepada Khallad bin Rafi’: Apabila engkau hendak
sholat, sempurnakanlah wudhmu kemudian menghadaplah ke kiblat.” Riwayat
Muslim
No comments:
Post a Comment